Minggu, 18 April 2010

Kalimantan digerogoti hutannya

<==
KOMPAS/HAMZIRWAN
Salah satu lokasi tambang batu bara di tengah hutan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terlihat dari udara, pekan lalu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (5/4), mengingatkan agar upaya memerangi Pembalakan liar dan penghutanan kembali tidak kendu




Eks Gubernur Kalimantan Selatan, HM Said mengatakan, semestinya pengelolaan tambang tidak diserahkan kepada perusahaan kuasa pertambangan (KP), tetapi ke perusahaan pertambangan skala besar.

"Kalau diserahkan ke KP atau perusahaan kecil, ya pasti lingkungan kita hancur seperti saat ini," kata Said di Banjarmasin, Minggu (18/4/2010). Menurut dia, perusahaan skala besar biasanya lebih terjamin legalitasnya dan pengelolaan dilakukan dalam jangka waktu lebih lama, sehingga kondisi lingkungan lebih terjamin.

Kalau perusahaan kecil, kata dia, biasanya luasan lahan yang ditambang juga tidak banyak, sehingga lebih mudah meninggalkan lokasi begitu lahannya tidak lagi berproduksi.

Sementara, Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) Bursah Zarnubi yang sedang di Banjarmasin mengklaim, pasangan calon yang diusung partainya --Sjachrani Mataja dan Farid Hasan Aman-- akan mendukung penuh upaya Satgas Pemberantasan Mafia Hukum dalam memberantas mafia pertambangan di Kalsel.

"Saat ini, Satgas gencar memberantas mafia pertambangan, maka pasangan Sjachrani Mataja-Farid Hasan Aman atau biasa disebut SAFA, bila terpilih siap mendukung upaya tersebut," klaim Bursah.

Sjachrani Mataja adalah Bupati Kotabaru, Kalsel, selama dua periode. Ia pernah berniat mengizinkan kawasan hijau Pulau Laut untuk diaduk-aduk perusahaan tambah, sementara penentangan dari berbagai kalangan terus terjadi.

Hanya, Sjachrani mematok syarat berat, yakni perusahaan tambah itu harus membangun jembatan ke pulau itu senilai antara Rp 700 miliar sampai Rp 800 miliar. Selain itu, konsorsium tambang juga diminta membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 100 megawatt.

source : http://regional.kompas.com/read/2010/04/18/18334571/Mafia.Tambang.Kecil.Hancurkan.Kalsel-4

Tanggapan Hati;

Sebenarnya banyak orang yang sudah menyadari tentang kerusakan lingkungan dan, KTT yang telah berlangsung dan terus berlangsung juga organisasi internasional pun sering menggalakkan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan kita ini. Namun dalam mengaplikasikannya selalu saja mendapatkan masalah, terkadang kita lupa akan kehidupan makhluk dan orang lain disekitar kita, baik itu sengaja taupun tidak sengaja.

Seharusnya para perwakilan yang memimpin masyarakat diberbagai negara dan daerah lebih menyadari dan memberikan contoh yang baik untuk dapat ditiru kebaikan tersebut. Jangan hanya merumuskan peraturan-peraturan yang mendukung kemajuan dan pertumbuhan perekonomian dan tekhnologi yang mendukung perekonomian tersebut saja tetapi peraturan juga perundang-undangan yang-Pro terhadap kehidupan yang meng-global, tidak hanya manusia tapi juga makhluk lainnya yang merupakan satu kesatuan dari kehidupan di Bumi ini.

1 komentar:

Siti Nurul Akbari mengatakan...

tuju ay! hutan udah mulai dijajah,, liat aja keepan nanti apa yang terjadi,, pada nyesel deh,,